Kecap Pamor Bukan Hanya Enak, Tapi Juga Sehat dan Menyehatkan
Hasil Inovasi
Dari Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian (Lab.Php)
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Yogyakarta
Kemasan Kecap Pamor |
Bila
anda berada di wilayah kota Jogjakarta atau lagi liburan di wilayah kota Jogja
maka tidak salah, bila anda meluangkan waktu untuk berkunjung ke STPP
Jogjakarta. Disana anda dapat melihat berbagai produk inovatif, dan tentunya berasal dari bahan organic. Langsung saja,
saya akan perkenalkan kepada anda,salah satu produk yang telah dipasarkan
keberbagai daerah dipulau jawa dan luar jawa.
Kecap Pangan Model
Organik (Pamor), adalah hasil dari penelitian, Lab .PHP –STPP selama 1 tahun
yakni pada tahun 2004 dan mulai dipasarkan tahun 2005, kini pemasarannya telah sampai keluar daerah. Survei Pusat
Penelitian Biologi LIPI, sebagian kecap di Pulau Jawa mengandung aflatoksin.
Aflatoksin merupakan zat racun pemicu kanker yang dihasilkan jamur Aspergillus
section flavi. Jamur ini kerap tumbuh saat proses fermentasi kecap yang tidak
mengindahkan kebersihanPeneliti dari PPB-LIPI, Dr. Joao Sulistyo APU,
memastikan aflatoksin merupakan zat berbahaya. Jika masuk ke dalam cairan hati
manusia, unsur ini akan menjadi aktif, Dan (memicu
kanker).
Efek aflatoksin
pada tubuh bersifat akumulatif, dalam tempo belasan tahun kemudian unsur ini
barulah dapat memicu penyakit serius seperti hepatitis, tumor, dan kanker pada
organ hati (Survei PPB-LIPI 1998).
PAMOR adalah kecap organik yang menggunakan bahan baku
organik yang terbebas pestisida dan pupuk kimia lainnya serta diolah melalui
industri modern dan higienis, dengan menggunakan ragi hasil penelitian
Laboratorium Bio Teknologi Universitas Gadjah Mada yang terbukti bebas dari
kandungan aflatoksin.Peneliti Lab -UGM Menyatakan bahwa “Kecap Pamor” merupakan
kecap sehat bebas kanker.
Ditemui
ditempat kerjanya, Bapak Sumarna,SST selaku sekertaris Lab.PHP-STPP
menjelaskan “bahwa kecap Pamor ini, awet atau tingkat kadaluarsanya, mampu
bertahan selama 2 tahun,hal ini bukan dikarenakan adanya bahan pengawet,akan
tetapi dikarenakan oleh larutan gula jawa yang organic dan pemberian larutan
garam, adapun rasanya adalah hasil dari perpaduan antara rasa kedelai hitam dan
campuran lengkuas,daun jeruk purut,batang serei, dan aroma khas dari bunga jadi sangat aman untuk dikonsumsi,dan sangat
bermanfaat untuk kesehatan”
Ketika
ditanyakan tentang cara pembuatannya Sumarna menjelaskan “cuci bersih 1kg
kedelai hitam, rendam 1 malam kemudian rebus dan tiriskan, tempe raksasa yang
telah diragikan selama 2-3 hari,larutan gula jawa,larutan garam, rempah-rempah,
dan air mendidih dicampur lalu disaring, hasil saringan dimasak hingga mendidih
kemudian disaring kembali.dengan proses fermentasi alami ini menjadikan produk
kami lebih sehat karena tanpa pewarna ,perasa,pengawet dan pengental.’’
Keunggulan Kecap Pamor(*)
ketika
ditanyakan pasarannya, Sumarna menjelaskan “kami memiliki pasar yakni pecinta produk organik
yang tersebar sebagian di daerah jawa dan Kalimantan (samarinda) kami jual
eceran antara Rp15000-25000“
“Yang lain memproduksi banyak dan menjual
dengan harga yang lebih murah tujuannya
untuk mendapatkan keuntungan yang besar, sementara kami hanya untuk
mengenalkan kemasyarakat tentang kelebihan produk organik, yang terpenting itu
adalah kesehatan masyarakat,” Tegas Sumarna.(*)
|