MAKALAH
MEDIA PENYULUHAN SKETSA
KEMENTERIAN
PERTANIAN
BADAN
PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI
PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
2012
MEDIA PENYULUHAN SKETSA
BAB I
1. PENDAHULUAN
Salah satu kegiatan
dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah penyampaian informasi dan
teknologi pertanian kepada penggunanya, informasi dan teknologi pertanian tersebut
bisa disampaikan secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan media
penyuluhan. Berbagai media penyuluhan dapat digunakan untuk megemas informasi
dan teknologi yang akan disampaikan kepada petani sebagai pengguna teknologi
seperti : media cetak, media audio, media audio visual, media berupa obyek
fisik atau benda nyata. Secara umum dapat dikatakan bahwa media merupakan suatu
perantara yang digunakan dalam proses belajar. Tujuan penggunaan media adalah
untuk memperjelas informasi yang disampaikan sehingga dapat merangsang fikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan sasaran. Dengan demikian media berperan penting dalam memberikan
pengalaman kongkrit dan sesuai dengan tujuan belajar. Dalam bidang pendidikan,
pelatihan dan penyuluhan, kemampuan literasi visual sangat penting, khususnya
bagi para guru, dosen, penyuluh, maupun pelatih/fasilitator lainnya karena
dengan demikian mereka dapat lebih efektif dan efisien dalam menyampaikan
materi penyuluhan, pelajaran/pelatihannya. Media apapun yang digunakan, pada
prinsipnya harus dapat meningkatkan efektivitas dan kelancaran proses belajar
terutama dalam memperjelas materi yang dipelajari sehingga dapat mempercepat
terjadinya perubahan perilaku (pengetahuan, keterampialn dan sikap) dikalangan
kelompok sasaran.
Selain dari pada itu media
diharapkan dapat lebih mengkongkritkan apa yang dijelaskan komunikator kepada
komunikan (sasaran), sehingga sasaran lebih mudah dan lebih cepat menangkap
materi, apa yang dilihat sasaran akan terkesan lebih lama dibandingkan dengan
didengar dan media mampu memotivasi dan mampu memusatkan perhatian.
2.
TUJUAN
Meningkatkan
kompetensi para Mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian dai Yogyakarta sebagai
calon penyuluh dalam menyiapkan dan menggunakan media cetak maupun elektronik
untuk memperjelas penyampaian materi penyuluhan.
3. PERMASALAHAN
Mahasiswa belum memahami masing-masing jenis media penyuluhan serta memahami keunggulan dan kelemahannya, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pemilihan media sebagai sarana penyuluhan.
Mahasiswa belum memahami masing-masing jenis media penyuluhan serta memahami keunggulan dan kelemahannya, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pemilihan media sebagai sarana penyuluhan.
BAB
II
1.
TINJAUAN PUSTAKA
Kata
media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
“tengah”, “perantara”, atau “pengantar”, yaitu perantara atau pengantar pesan
dari pengirim pesan kepada penerima pesan. The Association for Educational
Communications Technology (AECT), menyebutkan media sebagai bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne
(1970), mengatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
sasaran yang dapat merangsang untuk belajar. Sedangkan ”penyuluhan” berasal
dari kata ”suluh” yaitu sesuatu yang digunakan untuk
memberi penerang. Jadi media penyuluhan adalah suatu benda yang dikemas
sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi kepada sasaran, agar
sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas. Beragamnya media memiliki
karakteristik yang berbeda pula. Karena itu untuk setiap tujuan yang berbeda
diperlukan media yang berbeda pula. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan
penyuluhan ataupun pelajaran tadi sangat penting sebagai saluran, penyampaian
pesan. Kemajuan tehnologi pertanian saat ini semakin pesat, baik tehnologi
produksi maupun tehnologi sosial ekonomi. Persaingan dalam berusaha dibidang
pertanian semakin meningkat pula. Tuntutan untuk meningkatkan kualitas produksi
tidak dapat ditawar lagi. Tehnologi dan informasi yang berkaitan dengan hal-hal
tersebut perlu disalurkan dengan cepat dari sumber pesan kepada sasaran, yakni
petani dan keluarganya serta masyarakat pertanian lainnya. Oleh karena itu peranan
media penyuluhan pertanian semakin penting. Disamping itu kegiatan penyuluhan
pertanian berhadapan dengan keterbatasan-keterbatasan antara lain keterbatasan
jumlah penyuluh, keterbatasan dipihak sasaran , misalnya tingkat pendidikan
formal petani yang sangat bervariasi, keterbatasan sarana dan waktu belajar
bagi petani. Untuk itu perlu diimbangi dengan meningkatkan peranan dan
penggunaan media penyuluhan pertanian. Melalui media Penyuluhan Pertanian
petani dapat meningkatkan interaksi dengan lingkungan sehingga proses belajar
berjalan terus walaupun tidak berhadapan langsung dengan sumber komunikasi.
Peranan media penyuluhan pertanian dapat ditinjau dari beberapa segi yakni dari
proses komunikasi, segi proses belajar dan segi peragaan dalam proses komunikasi,
segi proses belajar dan dari peragaan dalam proses belajar.dan dari peragaan. Sebelum menggunakan media
penyuluhan pertanian, maka terlebih dahulu dilakukan pemilihan. Tujuan
pemilihan adalah supaya media penyuluhan yang dipakai efektif dan efisiensi
dalam mencapai tujuan penyuluhan pertanian, yakni perubahan perilaku petani.
2.
PEMBAHASAN
Sketsa adalah gambar yang
sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa
detail. Karena setiap orang yang normal bisa belajar menggambar,seorang penyuluh haruslah
dapat menuangkan ide-idenya kedalam bentuk sketsa. Sketsa selain
dapat menarik perhatian sasaran, menghindari verbalisme
dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tak perlu
dipersoalkan sebab media ini langsung dibuat penyuluh.
Sketsa dibuat berdasarkan
tema dan tujuan dari Penyuluhan.
Untuk memudahkan mencari ide penyuluh menggunakan cara mind
maping dan menuliskan semua hal yang berhubungan dengan Materi Penyuluhan. Hasil dari mind mapping disaring
kembali dan divisualisasikan kedalam suatu bentuk rancangan visual, seperti
tampilan karakter, tipografi, layout, warna, ilustrasi maupun format
desain, secara manual. Selain dibuat manual, jenis
visual seperti apa yang memadai dengan tema dan target audiens, maka rancangan visual itu juga dapat diolah melalui teknis
komputerisasi.
BAB
III
1. KESIMPULAN
Media
apapun yang digunakan, pada prinsipnya harus dapat meningkatkan efektivitas dan
kelancaran proses belajar terutama dalam memperjelas materi yang dipelajari
sehingga dapat mempercepat terjadinya perubahan perilaku (pengetahuan,
keterampialn dan sikap) dikalangan kelompok sasaran.
Dalam
kaitannya dengan penyelenggaraan pendidikan/pelatihan dan penyuluhan, banyak
media pembelajaran yang bisa digunakan. Penggunaan media, bukan pada banyak
tidaknya media penyuluhan yang tersedia, tetapi bagaimana merencanakan dan
membuat media visual dalam kegiatan pelatihan dan penyuluhan yang sesuai dengan
kebutuhan para penggunanya.
2.
DAFTAR PUSTAKA
------------, 2012, Modul Diklat
Penyuluhan Pertanian, http://www.deptan.go.id/bpsdm/stpp-magelang/
download/terampil_modul_media.pdf
------------, 2012,
Media Pembelajaran, http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/
JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-BAGJA_WALUYA/MEDIA_PEMBEL.GEOGRAFI/Bahan_Ajar_Media_Pembelajaran.pdf
No comments:
Post a Comment