To kaili

Monday, February 1, 2016

PENJAMINAN MUTU PERTANIAN TENTANG PENGERTIAN PENJAMINAN MUTU DAN RUANG LINGKUP PERTANIAN



TUGAS
PENJAMINAN MUTU PERTANIAN
TENTANG
PENGERTIAN PENJAMINAN MUTU DAN RUANG LINGKUP PERTANIAN
PERTEMUAN 1



 











Disusun oleh :

S U NA R D I N
NIREM : 05.1.4.12.0393



KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN ( STPP ) MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
2015

A.    Pengertian Penjaminan Mutu Pertanian
Jaminan mutu dan keamanan pangan terus berkembang sesuai dengan persyaratan konsumen, Keamanan pangan merupakan persyaratan utama dan terpenting dari seluruh parameter mutu pangan yang ada. Betapapun tinggi nilai gizi suatu bahan pangan atau makanan, penampilannya baik , juga lezat rasanya, tetapi bila tidak aman, maka makanan tersebut tidak ada nilainya lagi.
Hal ini membawa dampak perubahan mulai dari bisnis pangan tanpa adanya pengawasan, pengawasan produk akhir, hingga pengawasan proses produksi bagi jaminan mutu secara total. Pada tahun-tahun terakhir, konsumen menyadari bahwa mutu pangan khususnya keamanan pangan tidak dapat hanya dijamin dengan hasil uji produk akhir dari laboratorium. Mereka berkeyakinan bahwa produk yang aman didapat dari bahan baku yang ditangani dengan baik, diolah dan didistribusikan dengan baik akan menghasilkan produk akhir yang baik.
Suatu langkah yang tepat untuk mengantisipasi hal tersebut, serta adanya tuntutan dalam pasar bebas, telah dikembangkan suatu 0 oleh Komite Standar Internasional/ Codex Allimentarius Commission  yang telah diakui secara internasional yaitu Sistem Jaminan Mutu berdasarkan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point). Secara umum konsep HACCP ini merupakan suatu sistem jaminan mutu yang menekankan pada pengawasan yang menjamin mutu sejak bahan baku hingga produk akhir.
HACCP adalah suatu sistem jaminan mutu yang berdasarkan kepada kesadaran bahwa hazard (bahaya) dapat timbul pada berbagai titik atau tahap produksi tertentu, tetapi dapat dilakukan pengendaliannya untuk mengontrol bahaya bahaya tersebut. Kunci utama HACCP adalah antisipasi dan identifikasi titik pengawasan yang mengutamakan kepada tindakan pencegahan, daripada mengandalkan kepada pengujian produk akhir.
Sistem HACCP bukan merupakan sistem jaminan keamanan pangan yang tanpa resiko, tetapi dirancang untuk meminimalkan resiko bahaya keamanan pangan. Sistem HACCP juga dianggap sebagai alat manajemen yang digunakan untuk memproteksi rantai pasokan pangan dan proses produksi terhadap kontaminasi bahaya-bahaya mikrobiologis, kimia dan fisik.
HACCP dapat diterapkan dalam rantai produksi pangan mulai dari produsen utama bahan baku pangan (pertanian), penanganan, pengolahan, distribusi, pemasaran hingga sampai kepada pengguna akhir
B.     Ruang Lingkup Penjaminan Mutu Pertanian

Untuk memberikan jaminan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu proses produksi mempunyai mutu yang baik maka dewasa ini dikembangkan konsep manajemen mutu yang tidak hanya dititikberatkan pada produk akhir, akan tetapi pengawasan dari tahap awal sampai dengan akhir. Konsep tersebut dikenal dengan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) yang sampai saat ini kebanyakan baru diterapkan pada industri-industri pengolahan bahan makanan.
   Di dalam pelaksanaannya, apabila suatu rancangan HACCP sudah ditetapkan untuk suatu proses produksi maka diperlukan prosedur-prosedur baku untuk menjalankan kegiatan-kegiatan yang merupakan bagian-bagian dari proses tersebut. Prosedur-prosedur ini berupa Standar Prosedur Operasi (SPO) yang merupakan petunjuk teknis baku yang singkat yang minimal berisi tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab dan prosedur atau urutan langkah-langkah dalam melakukan suatu kegiatan tertentu yang harus diikuti dan dipatuhi oleh orang-orang yang melaksanakan. Tujuan dari ditetapkannya SPO adalah menetapkan prosedur yang baku untuk menjamin bahwa setiap kegiatan dalam suatu proses dilaksanakan dengan baik dan benar sehingga pada akhir proses nantinya dapat dihasilkan produk seperti yang diharapkan, baik kualitas maupun kuantitasnya.
            Dalam hubungannya dengan hal tersebut di atas terutama untuk menyongsong era pasar bebas yang tidak lama lagi akan diberlakukan maka pembangunan bidang pertanian harus berorientasi pada efisiensi dan peningkatan produktivitas hasil pertanian. Salah satu upaya yang mungkin harus diprioritaskan adalah dilakukannya standardisasi proses produksi hasil pertanian yang dituangkan dalam suatu program jaminan mutu berdasarkan konsep HACCP. Program tersebut di dalam operasionalnya dapat dijabarkan menjadi SPO-SPO yang wajib dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat.
            Pedoman pembinaan dan pengawasan mutu hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura ini merupakan pedoman dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan mutu hasil pertanian bagi lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan lain-lain yang bergerak dalam bidang agribisnis untuk meningkatkan mutu hasil pertanian.

No comments:

apa yang anda cari ?