MENANAM BELIMBING MANIS DALAM POT
Sumber Gambar: blog.innomuslim.com |
Tanaman belimbing manis (Averrhoa carambola) selain dapat ditanam dalam
tanah langsung, baik di kebun, halaman rumah ataupun pekarangan, dapat
juga ditanam dalam pot. Sebab, tanaman ini mampu tumbuh di semua jenis
tanah dan mudah tumbu
h tanpa dirawat dengan baik. Tetapi supaya buah yang diperolehnya nanti memuaskan, tentunya harus dirawat dengan baik. Tanaman yang dirawat dengan sungguh-sungguh sesuai dengan aturan budidaya, maka tanaman akan tumbuh baik dan berbuah lebat serta rasanya akan lebih manis.
h tanpa dirawat dengan baik. Tetapi supaya buah yang diperolehnya nanti memuaskan, tentunya harus dirawat dengan baik. Tanaman yang dirawat dengan sungguh-sungguh sesuai dengan aturan budidaya, maka tanaman akan tumbuh baik dan berbuah lebat serta rasanya akan lebih manis.
Keuntungan menanam bellimbing dalam pot karena keterbatasan lahan, dapat
berbuah lebat seperti ditanam langsung dalam tanah asal dirawat dengan
baik dan mudah dikontrol karena pot itu dapat ditaruh di teras rumah
atau pekarangan rumah sekaligus untuk peneduh dan hiasan. Dengan
penanaman belimbing dalam pot itu, suasana rumah menjadi teduh dan asri
dengan adanya buah belimbing yang bergantungan.
Buah-buah yang diperolehnya itu, selain untuk konsumsi keluarga yang
bermanfaat bagi kesehatan tubuh juga bisa untuk oleh-oleh waktu kita
berkunjug ke rumah kerabat atau teman maupun saudara. Jika hasilnya
lebih bisa dijual sebagai tambahan uang dapur.
Pilih Pot, Media Tanam dan Benih Yang Sesuai
Pot yang digunakan bisa menggunakan drum yang dipotong, pot dari tanah/semen, atau drum dari kayu yang tahan lapuk. Jika belimbing yang ditanamnya itu diambil buahnya sekaligus dimanfaatkan untuk tanaman elemen rumah, diameter pot sekitar 50-60 cm dan tingginya 40-60 cm. Tetapi jika penanamannya untuk bibit, ukuran pot-nya cukup 20-30 cm. Dasar pot dibuat lubang untuk pembuangan air yang berlebihan yang ada dalam pot tersebut.
Pot yang digunakan bisa menggunakan drum yang dipotong, pot dari tanah/semen, atau drum dari kayu yang tahan lapuk. Jika belimbing yang ditanamnya itu diambil buahnya sekaligus dimanfaatkan untuk tanaman elemen rumah, diameter pot sekitar 50-60 cm dan tingginya 40-60 cm. Tetapi jika penanamannya untuk bibit, ukuran pot-nya cukup 20-30 cm. Dasar pot dibuat lubang untuk pembuangan air yang berlebihan yang ada dalam pot tersebut.
Media tanam yang digunakan berupa campuran tanah gembur/subur yng
dicapur dengan pupuk kandang/kompos yang matang dengan perbandingan 2
banding 1 , 3 banding 1 atau 1 banding 1, tergantung dari kesuburan
tanah yang digunakan. Jika kesuburan tanahnya kurang, maka campuran
pupuk kandang/kompos diperbanyak. Semakin banyak pupuk
kandang/kompos-nya, umumnya pertum-buhan tanaman semakin bagus. Tapi
pemberiannya jangan berlebihan karena tanaman mudah roboh tertiup angin
kencang sebagai akibat medianya terlalu gembur sehingga tidak dapat
menahan akar.
Media yang akan dimasukkan dalam pot, sebaiknya disterilkan terlebih
dahulu supaya tanaman dapat terhindar dari penyakit busuk akar yang
mungkin timbul. Media tanam dimasukkan ke dalam pot sampai ± 10 cm di
bawah bibir pot. Tujuannya, supaya media tidak tumpah keluar sewaktu
dilakukan penyiraman tanaman. Sebelum benih/bibit ditanam, sebaiknya
media tanam tersebut dalam keadaan lembab.
Sebelum media tanam dimasukkan, dasar pot diberi pecahan genting, spon
atau serabut kelapa untuk mempermudah keluarnya air yang berlebihan
dari pot, selain untuk menahan media mudah lepas dari dasar pot.
Benih/bibit belimbing yang ditanam, gunakan benih sambungan atau
okulasi. Sebab, benih seperti itu, hasil buahnya sama dengan pohon
induknya. Oleh karena itu, bentih yang akan ditanam sudah diketahui
dengan benar asal-usulnya, baik mengenai varietasnya dan asal pohon
induknya. Untuk itu, benih yang ditanam, pilih yang sudah bersertifikat.
Sebab, benih yang sudah bersertifikat lebih terjamin mutunya. Misal,
produksinya mantap/tinggi dan tidak dipengaruhi musim, berbuah terus
menerus sepanjang tahun dengan mutu yang bagus, rasanya manis, segar dan
tidak sepet, Selain itu, biasanya benih iitu tidak pernah diserang hama
lalat buah dan penyakit akar batang. Buahnya cukup besar, warna
matangnya kuning mengkilap dan warnanya merata. Lagi pula tekstur daging
buahnya halus, tergantung dari varietas yang ditanamnya.
Sesudah pot diisi dengan media, barulah benih dimasuukan ke dalam pot. Benih ditanam di tengah-tengah pot, tambah media sedikit sambil di sekitar tanaman dipadatkan sehingga benih tidak mudah goyah. Jika benih yang ditanam berasal dari benih sambungan, batas sambungan dari benih tidak boleh tertimbun media tanam. Setidaknya 5 cm bagian batang di bawah sambungan harus muncul di atas media. Tujuannya untuk mencegah benih terinfeksi penyakit busuk akar pada bagian atas yang tertimbun media.
Harus Dirawat
Meski secara umum, belimbing mudah tumbuh dan menghasilkan buah tanpa perawatan yang intensif, tetapi untuk menghasilkan buah yang banyak dan mutu yang baik, tentunya benih yang sudah ditanam itu harus dirawat. Jika benih yang ditanam itu berasal dari benih bersertifikat dan dirawat sungguh-sungguh sesuai dengan aturan budidaya belimbing dan ditanam pada tempat yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya, maka belimbing akan berbuah lebat dengan rasa yang manis..
Meski secara umum, belimbing mudah tumbuh dan menghasilkan buah tanpa perawatan yang intensif, tetapi untuk menghasilkan buah yang banyak dan mutu yang baik, tentunya benih yang sudah ditanam itu harus dirawat. Jika benih yang ditanam itu berasal dari benih bersertifikat dan dirawat sungguh-sungguh sesuai dengan aturan budidaya belimbing dan ditanam pada tempat yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya, maka belimbing akan berbuah lebat dengan rasa yang manis..
Perawatan yang harus dilakukan antara lain pemupukan, pemangkasan,
penyiraman maupun pengendalian hama dan penyakit. Perawatannya, tidak
bedanya dengan belimbing yang ditanam langsung di tanah, baik yang
ditanam di kebun, halaman rumah maupun yang ditanam di pekarangan.
Bedanya, belimbing yang ditanam dalam pot, medianya sering diganti untuk
memperbaharui media tanamnya sehingga pertumbuhan tanaman tetap subur
danb erbuah lebat.
Jika media tumbuhnya sudah keras/padat, pertumbuhan tanaman terlihat
kerdil dan pertumbuhannya lambat, maka media tanamnya harus diganti.
Kondisi seperti ini, umumnya setelah tanaman berumur 3-4 tahun.
Memadatnya media tanam karena media tanam tersebut telah dipenuhi akar
tanaman yang tumbuh melingkar di dalam pot. Kondisi tanaman seperti ini
sebaiknya dipindahkan ke dalam media dan pot baru yang lebih lebar.
Sebelum dipindahkan, sebagian akarnya dikurangi/dipotong dengan gunting
yang steril.
Untuk mengganti media tanam yang lama dengan media tanam yang baru,
pertama-tama media tanam lama dikeluarkan setengahnya sambil menepuk
punggung pot supaya akar-akar samping yang melekat di pot bagian dalam
lepas dan media tanam menjadi hancur. Keluarkan tanaman secara
perlahan-lahan, kemudian potong ujung-ujung akar dengan gunting tajam
dan steril.
Sesudah itu, siapkan media tanam pengganti yang berupa campuran tanah
dan pupuk kandang atau kompos yang matang dengan perbandingan seperti
yang telah disebutkan sebelumnya. Masukkan media tanam pengganti ke
dalam pot sampai 10 cm di bawah bibir pot. Pekerjaan berikutnya, benih
yang baru dipindahakan ke dalam media tanam pengganti tersebut disiram
secukupnya sampai lembab saja supaya tanaman tidak mengalami stress
Belimbing yang ditanam itu bisa dipanen setelah umur 60-90 hari setelah bunga mekar, tergantung dari variets yang ditanam. Belimbing sembiring misalnya dapat dipanen pada umur 60-70 hari sesudah bunga mekar. Sedang Belimbing demak bisa dipetik saat umur 80-90 hari sesudah bunga mekar. Dalam setahun, belimbing dapat dipanen 4-6 kali
Belimbing yang ditanam itu bisa dipanen setelah umur 60-90 hari setelah bunga mekar, tergantung dari variets yang ditanam. Belimbing sembiring misalnya dapat dipanen pada umur 60-70 hari sesudah bunga mekar. Sedang Belimbing demak bisa dipetik saat umur 80-90 hari sesudah bunga mekar. Dalam setahun, belimbing dapat dipanen 4-6 kali
Disarikan oleh : Lasarus, Pusat Penyuluhan Pertanan
Sumber :
1.Standar Prosedur Operasional (SOP) Belimbing. Direktorat Tanaman Buah. Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, Departemen Pertanian, Jakarta, 2004.
2. Ir.Bambang cahyono. Cara Sukses Berkebun Belimbing Manis. Pustaka Mina, Jakarta, 2000..
3 Drs. H. Hendro Sunarjono. Berkebun Belimbing Manis. Penebar Swadaya, Depok-Jawa Barat, 2007.
No comments:
Post a Comment