|
Sumber Gambar: www.google.com |
Indonesia telah menetapkan dalam SNI 3932:2008 tentang Mutu Karkas dan
Daging Sapi yang diklasifikasikan, sebagai berikut : 1) Golongan karkas
Kelas I; 2) Golongan karkas Kelas II; 3) Golongan karkas Kelas III.
Daging adalah salah satu pangan sumber protein hewani yang sangat
dibutuhkan oleh manusia, karena zat-zat makanan yang dikandungnya sangat
diperlukan untuk kehidupan manusia, terutama bagi anak-anak dalam masa
pertumbuhan. Daging sapi adalah bagian otot skeletal dari karkas sapi
yang aman, layak dan lazim dikonsumsi oleh manusia dapat berupa daging
segar, daging segar dingin atau daging segar beku (SNI3932 : 2008).
Adapun karkas didifinisikan sebagai bagian tubuh dari sapi sehat yang
telah disembelih secara halal sesuai dengan CAC/GI 24 - 1997, telah
dikuliti, dikeluarkan jeroan, dipisahkan kepala dan kaki mulai
tarsus/karpus ke bawah, organ reproduksi dan ambing, ekor serta lemak
yang berlebihan.
Dalam hal ini, daging merupakan salah satu pangan asal hewan yang
mempunyai gizi tinggi karena daging sapi memiliki kandungan gizi antara
lain zat besi, zicn, vitamin B, protein, omega 3, selenium dan vitamin D
yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Sedangkan daging sapi merupakan
pilihan bahan baku masakan khas di berbagai daerah di Indonesia dengan
cita rasa yang beraneka ragam. Pada umumnya masyarakat menggunakan
potongan daging yang berbeda-beda pula.
Salah satu kegiatan pascapanen dalam upaya untuk memberikan nilai tambah
daging tersebut adalah penerapan teknologi butcher, yaitu pemotongan
dan pembagian karkas menjadi potongan-potongan daging disesuaikan dengan
topografi daging. Melalui metode butcher daging sapi dikelompokkan
berdasarkan karakteristiknya menjadi potongan daging kelas I, II dan
III.
Untuk tiap-tiap negara berbeda-beda mengenai jenis-jenis potongan daging
sapi dan di Indonesia telah ditetapkan dalam SNI 3932:2008 tentang Mutu
Karkas dan Daging Sapi yang diklasifikasikan, sebagai berikut : 1)
Golongan karkas Kelas I, terdiri dari potongan daging : has dalam
(tenderloin), has luar (striploin/sirloin), lemusir (cube roll); 2)
Golongan karkas Kelas II, terdiri dari : tanjung (rump), kelapa (round),
penutup (topside), pendasar (silverside), gandik (eye round), kijen
(chuck tender), sampil besar (chuck), sampil kecil (blade); 3) Golongan
karkas Kelas III, terdiri dari : sengkel (shin/shank), daging iga (rib
meat), samcan (thin flank), sandung lamur (brisket).
Adapun jenis potongan daging sapi dan peruntukannya, sebagai berikut :
1) has dalam (tenderloin). Dengan deskripsi : terletak ditengah-tengah
sirloin, potongan daging yang paling empuk dengan kandungan lemak
sedikit, dan has dalam ± 1,6 % berat karkas. Sedangkan peruntukan has
dalam adalah untuk steak; 2) Has luar (sirloin). Dengan deskripsi :
potongan daging bagian belakang sapi, terletak diatas has dalam, dan has
luar ± 4,4 % berat karkas. Sedangkan peruntukan has luar adalah untuk
steak, sukiyaki, yakiniku atau shabu-shabu; 3) Lamusir (cube roll).
Dengan deskripsi : daging dari bagian punggung, dipotong dari rusuk
keempat sampai rusuk kedua belas, termasuk daging yang lunak karena
terdapat butir-btir lemak didalamnya. Sedangkan peruntukan lamusir
adalah untuk dipanggang, dibakar (grill), dan sup lamusir (makanan khas
Batam); 4) Tanjung (rump). Dengan deskripsi : bagian pinggang sapi,
dilapisi lemak yang cukup tebal, dan tanjung ± 3,8 % berat karkas.
Sedangkan peruntukan Tanjung adalah untuk bestik, empal, rendang,
dendeng, baso, abon dipanggang dan dibakar (grill); 5) Kelapa (knuckle).
Dengan deskripsi : potongan daging bagian paha belakang, berada
diantara penutup dan gandik, daging bersifat padat, dan kelapa ± 3,3 %
berat karkas. Sedangkan peruntukan kelapa adalah untuk empal, dendeng,
casserole dan rendang; 6) Penutup (topside). Dengan deskripsi : bagian
daging sapi yang terletak di bagian paha belakang dan mendekati area
pantat sapi, potongan daging sapi di bagian ini sangat tipis dan kurang
lebih sangat liat, dan penutup ± 6,2 % berat karkas. Sedangkan
peruntukan penutup adalah untuk empal, dendeng, pizza dan rendang; 7)
Pendasar (silverside). Dengan deskripsi : potongan daging bagian paha
belakang bawah, daging bersifat padat dan tidak banyak mengandung lemak,
dan pendasar ± 6,2 % berat karkas. Sedangkan peruntukan pendasar
adalah untuk dendeng, rendang dan abon; 8) Kijen (chuck tender). Dengan
deskripsi : potongan daging berbentuk kerucut yang terlapis kulit luar
yang tipis, dan kijen ± 0,9 % berat karkas. Sedangkan peruntukan kijen
adalah untuk rendang, sop dan oseng-oseng; 9) Sampil besar (chuck).
Dengan deskripsi : potongan daging bagian paha atas, bahu dan punuk.
Daging kurang lunak karena kandung kolagen yang cukup tinggi, dan sampil
besar ± 4,8 % berat karkas. Sedangkan peruntukan sampil besar adalah
untuk rendang, kari, semur, sop, bakso, abon dan empal; 10) Sampil
kecil. Dengan deskripsi : bagian bahu atas yang berbentuk segi empat,
dan sampil kecil ± 5,5 % berat karkas. Sedangkan peruntukan sampil kecil
adalah untuk rendang, kari, steak, oseng-oseng, dan se'i (makanan khas
NTT); 11) Sengkel (shin/shank). Dengan deskripsi : potongan daging
bagian atas betis, daging ini tidak lunak, dan sengkel ± 1,3 % berat
karkas. Sedangkan peruntukan Sengkel adalah untuk kari, sop, dan daging
cincang; 12) Iga (rib meat). Dengan deskripsi : potongan daging yang
berasal sekitar tulang rusuk (rusuk keenam sampai kedua belas).
Sedangkan peruntukan Iga adalah untuk cornet, roll rawon, sop, roast dan
sup konkro (makan khas Makasar ); 13) Samcan (flank). Dengan deskripsi :
potongan dari bagian otot perut, bentuknya panjang dan datar, daging
ini kurang lunak, dan samcan ± 3,7 % berat karkas. Sedangkan peruntukan
Samcan adalah untuk cornet, sate, daging giling, sop, rawon, oseng-oseng
dan taco (makanan khas Meksiko); 14) Sandung lamur (brisket). Dengan
deskripsi : potongan dari bagian dada, agak berlemak, dan sandung lamur
± 3,2 % berat karkas. Sedangkan peruntukan Sandung lamur adalah untuk
cornet smoked
brisket, soto, rawon dan asam padeh (masakan khas Padang).
Penulis : Sri Hartati (Pusat Penyuluhan Pertanian)
Sumber : 1) Folder "Mengenal Jenis-jenis Potongan Daging Sapi",
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2011; 2)
ekabess.wordpress.com.
No comments:
Post a Comment