1.
Buah kawista limonia
acidissima
Buah yang dikalangan masyarakat Jawa di kenal dengan sebutan buah Kawis. Buah kawis memiliki
dua jenis yaitu kawista kerikil dan kawista batu.
|
1.
Kawista berperawakan pohon kecil dan meluruhkan
daun-daunnya, tingginya mencapai 12 m,
2.
bercabang banyak dan ramping-ramping, berduri
tajam dan lurus, panjangnya sampai 4 cm.
3.
Daunnya
majemuk berukuran panjang sampai 12 cm, bersirip ganjil dengan rakis dan
tangkainya yang bersayap sempit; anak daunnya berhadapan, 2-3 pasang, anak daun
ujung berbentuk bundar telur sungsang, panjangnya sampai 4 cm,
4.
memiliki kelenjar minyak, dan jika daun diremas
mengeluarkan sedikit aroma. Bunga jantan dan bunga sempurnanya berbilangan
lima, berwarna putih, hijau atau lembayung-kemerahan,
5.
biasanya
bergerombol dalam perbungaan yang kendur, terletak di ujung ranting atau di
ketiak daun.
6.
Buahnya
bertipe buah buni, berkulit keras, berdiameter sampai 10 cm; permukaan kulitnya
bersisik, terlepas-lepas, berwarna keputih-putihan;
7.
daging buahnya yang harum itu berisi banyak biji
yang berlendir. Bijinya berukuran panjang 5-6 mm, berbulu, berkeping biji tebal
dan berwarna hijau;
8.
perkecambahannya epigeal. Batang anakannya
ramping, sedikit berbiku-biku (zigzag); 1-4 lembar daun pertama berbentuk daun
tunggal.
9.
Pohon kawista memperlihatkan pola perkembangan
yang sederhana, yaitu berdaun, berbunga, dan berbuah dalam tahun yang sama.
10. Dl Asia Tenggara, daun kawista gugur pada
bulan Januari, pembungaan diawali pada bulan Februari atau Maret, dan berbuah
matang pada bulan Oktober atau November.
11. Pohonnya tumbuh lambat dan tidak akan
menghasilkan buah sampai berumur 15 tahun atau lebih.
12. Kandungan
Daging bauh kawista kira-kira sepertiga dari keseluruhan buah.
13. Kandungan pektin buah segarnya adalah 3-5%.
Setiap 100 g bagian daging buah yang dapat dimakan mmgandung: 74 g air, 8 g
protein, 1,5 g lemak, 7,5 g karbohidrat, dan 5 g abu. Dalam 100 g bagian biji
yang -dapat dimakan terkandung: 4 g air, 26 g protein, 27 g lemak, 3 5 g
karbohidrat, dan 5 g abu. Daging buah yang kering mengandung 15% asam sitrat
dan sejumlah kecil asam-asam kalium, kalsium, dan besi.
14. Kayu
kawista berwarna putih kekuningan, keras, agak berat, dan berserat kasar,
tetapi urat kayunya rapat dan dapat dipolis sampai berkilap.
15. Pohon
kawista yang dipanen untuk pertama kalinya hanya akan menghasilkan 20-25 buah/pohon. Dalam
perkembangannya, jumlah buah akan bertambah 35 kali lipat.
16. Sementara
pohon kawista itu sendiri, akan terus berbuah sampai berumur 15-20 tahun.
17. Buah
kawista yang memiliki bentuk bulat dengan kulit buah burik, daging buah
berwarna cokelat kehitaman, dan rasa yang asam-asam manis.
18. Buah
matang akan jatuh dari pohonnya dengan
sendirinya,
19. Buahnya lebih banyak dijumpai dalam bentuk
olahan seperti sirup,dodol,
atau minuman ringan.
Sumber: (http://id.wikipedia.org/wiki/Kawista
diakses tgl 24/1/2015 jam 11.30 sunardin)
2.
Sayur kecipir Psophocarpus tetragonolobus
|
Dapat tumbuh dengan baik pada daerah
dataran rendah hingga dataran tinggi (sampai ketinggian 1.600 m dpl). Jenis
tanah tak menjadi masalah. Kecipir bisa hidup di tanah dengan bahan organik
rendah, lempung, berpasir, maupun tanah kering
Secara umum fisiologi
tanaman sayuran kecipir dapat dideskripsikan sebagai berikut
1. Tumbuhannya merambat, memanjat atau
membelit, membentuk semak yang menahun.
3. Berakar banyak, dengan akar samping yang panjang,
menjalar datar dekat permukaan tanah, sebagian di antaranya menebal, membentuk umbi
4. Daun-daun majemuk
dengan tiga anak daun, duduk daun
berselang-seling; daun penumpu bentuk bundar telur-lanset, panjang lk. 1 cm,
tidak rontok; tangkai daun 3–12 cm, rakis 1,5–5,5 cm.
5. Anak-anak daun berbentuk bundar
telur hingga segitiga,
4–15 cm × 3.5–12 cm, membundar atau terpangkas di pangkalnya, meruncing di
ujungnya; pertulangan menyirip, warna hijau.
6. Bunga tipe
kupu-kupu, dalam karangan berisi 2–10 kuntum yang tumbuh dari
ketiak daun, tangkai karangan bunga 5–15 cm, rakisnya 1–10 cm, agak berbulu.
Bunga berkelamin dua, bertangkai hingga 5 mm;
kelopaknya dengan tabung sepanjang 4–6 mm, bertaju tidak seragam, hingga 2 mm,
hijau hingga merah-ungu gelap; mahkota biru, biru pucat, krem, atau kemerahan,
dengan bendera hampir bundar atau lonjong-lebar, hingga 4 cm × 3.5 cm,
sayap-sayap dan tunasnya sedikit lebih pendek;
7. benang sari 10, dalam dua tukal (9 + 1); bakal buah menumpang. Buah polong
bentuk garis atau lonjong memanjang, berbentuk segiempat dengan sudut bersayap
yang beringgit, 6–40 cm × 2–3,5 cm, berwarna hijau sewaktu muda dan menjadi
hitam dan kering bila tua, berbiji 5–21 butir. Karena bentuknya yang bersayap
mirip atau bahkan menyerupai sedikit dengan belimbing,
8. di Sumatera
tumbuhan ini dikenal dengan nama kacang bělingbing Bijinya bulat dengan diameter 5-10 mm,
berwarna kuning, cokelat hingga hitam, kadang-kadang putih, kadang-kadang
berbintik
sumber :( http://id.wikipedia.org/wiki/Kecipir
Diakses tgl 24/1/2015 jam 12.27 sunardin)
3.
Untuk Mengetahui Tahapan Panen Dan Pasca Panen Dapat Dilihat
Pada Tabel Berikut:
No
|
Tahapan Perlakuan
|
Panen
|
|
Buah Kawis
|
Sayur Kecipir
|
||
A. Panen
|
|||
1
|
Umur Panen
|
6 - 8 Bulan setelah
bunga
|
2 minggu setelah
bunga
|
2
|
Tanda Fisik
|
bentuk bulat dengan kulit buah burik
|
Polong berisi berwarna hijau
|
3
|
Waktu Panen
|
Sore hari
|
Sore hari
|
4
|
Cara Panen
|
Dipetik
|
Di petik
|
5
|
Alat yang digunakan
|
Gunting
|
Gunting
|
B. Pasca Panen Segar
|
|||
1
|
Pencucian
|
membersihkan dari kotoran yang melekat, menghilangkan bibit-bibit penyakit yang masih
melekat -Pengeringan: menghilangkan air yang berlebihan menggunakan air
|
membersihkan dari kotoran yang melekat, menghilangkan bibit-bibit penyakit yang masih
melekat -Pengeringan: menghilangkan air yang berlebihan menggunakan air
|
2
|
Sortasi
|
Berdasarkan bentuk,
kesehatan dan warna
|
Berdasarkan
kesehatan polong
|
3
|
Grading/pengelompokan
|
Berdasarkan berat
dan ukuran diameter buah
|
Berdasarkan ukuran
panjang polong
|
4
|
Treatmen/Perlakuan
|
Pemberian etrel atau
karbit untuk keseragaman tingkat
masaknya
|
Pelapisan dengan lilin:, tujuannya: mengurangi suasana
aerobik dalam sayur, memberikan perlindungan yang diperlukanterhadap
organisme pembusuk
|
5
|
Pengepakan
|
Dengan kardus
|
Dengan plastik krep
|
6
|
Pengangkutan/Distribusi
|
Disusun dalam basket
|
Disusun dalam basket
|
7
|
Penyimpanan
(pergudangan dipasar)
|
Dalam ruangan yang
dingin, dan basketnya diberi nomor berdasarkan tanggal masuk
|
Dalam ruangan yang
dingin, dan basketnya diberi nomor berdasarkan tanggal masuk
|
C.
Pasca Panen (Olahan)
|
|||
Sirup .Dodol.
|
lalap
|
Sumber :( https://blog.ub.ac.id/rimaquraini/2012/05/27/panen-dan-pasca-panen/ diakses tgl 24/1/2015 jam 12.30
sunardin)
No comments:
Post a Comment