To kaili

Sunday, May 3, 2015

Proposal PKL III STPP JOGJA - Evaluasi sistem tanam Jajar Legowo

RENCANA KERJA PKL III

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) III OUT CAMPUS
 EVALUASI HASIL KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG
 SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO
DI DESA MALANGREJO KECAMATAN BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO PROPINSI JAWA TENGAH











Disusun Oleh :
SUNARDIN
NIREM : 05.1.4.12.0393








KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN  SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA

2015

LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA KERJA PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) III OUT CAMPUS
EVALUASI HASIL KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG
POLA TANAM JAJAR LEGOWO
DESA MALANGREJO KECAMATAN BANYUURIP KABUPATEN PURWOREJO  PROPINSI JAWA TENGAH                                                                               
2015


Oleh  :
SUNARDIN
NIREM : 05. 1. 4. 12. 0393





                                                                Menyetujui :
               Pembimbing I,





Ir. Nani Tri Iswardayati, MM.MSi
NIP. 19520401 198203 2 001
     Pembimbing II,





Dr. Rr. Siti Astuti SP.MSc
     NIP. 19781117 200501 2 001
     Tanggal,     April 2014



                       Mengetahui :
                        Ketua Jurusan STPP Yogyakarta,




                     Dr. Ir. Sujono, MP
                   NIP.19610206 198803 1 001




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT, Penulis dapat menyusun Rencana Kerja Praktik Kerja Lapangan (PKL) III. Rencana Kerja PKL IiI ini sebagai syarat dan acuan dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan III (Praktik Kompetensi) Penyuluh Pertanian Penyelia, sehingga diharapkan memiliki persepsi yang sama baik mahasiswa, pembimbing internal maupun pihak lain yang terlibat dalam kegiatan ini. 
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.      Bapak Drs. Gunawan Yulianto, MM, MSi, selaku Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang. 
2.      Bapak Dr.Ir.Sujono,MP, selaku Ketua Jurusan Penyuluhan Pertanian                        di Yogyakarta Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang.
3.      Ibu Ir. Nani Tri Iswardayati, MM.MSi dan Ibu Dr. Rr. Siti Astuti SP.MSc  selaku Dosen Pembimbing Internal I dan II Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian di Yogyakarta.
4.      Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) III ini.
Semoga Rencana Kerja PKL III ini dapat memberikan manfaat dalam upaya pengembangan sumberdaya manusia di bidang pertanian.

                                                                                    Yogyakarta, 30 April 2015



                 Penulis







DAFTAR ISI

      Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................
i
DAFTAR ISI ...............................................................................................
ii
DAFTAR TABEL .......................................................................................
iii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………...
iv
I.
PENDAHULUAN ..........................................................................
1

A.    Latar Belakang ............................................................................
B.    Tujuan ........................................................................................
C.    Manfaat  .....................................................................................
1
2
3
II.
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................
3

A.    Pengertian
3

B.     Teknik Pola Tanam
4

C.     Penanaman
5

D.    Perubahan Prilaku Petani
5
III.
METODA PELAKSANAAN …....................................................
6

A.    Waktu dan Tempat ...................................................................
B.    Sumber Data … ..........................................................................
C.    Metode Analisis ........................................................................
6
6
7

D.    Matriks Kegiatan ........................................................................
8



DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
10




Luas dan PenI.       PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Produk pertanian merupakan kebutuhan primer bagi manusia untuk bertahan hidup karena mayoritas sumber makanan yang mereka konsumsi adalah produk pertanian. Seiring bertambahnya penduduk di Indonesia maka kebutuhan pangan juga semakin meningkat setiap tahunnya, namun hal tersebut berbanding terbalik dengan produktifitas pertanian saat ini. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan pangan tersebut maka berbagai upaya dilakukan, salah satunya dengan melakukan impor, hal tersebut dilakukan karena rendahnya produktivitas pertanian. Penyebab dari rendahnya produktivitas pertanian di Indonesia saat ini dikarena oleh berbagai faktor, salah satunya penggunaan jarak tanam yang salah, para petani kita cenderung menganggap bahwa semakin sempit jarak tanam maka hasil akan semakin banyak karena akan semakin banyak populasi tanaman yang ditanam.
 Adanya Program terbaru GP-PTT sebagai tindak lanjut dari SL-PTT, yang baru saja dicanangkan pemerintah untuk memotifasi petani alumni SL-PTT agar lebih giat dalam adopsi teknologi yang disuluhkan pada kegiatan SL-PTT, termasuk didalamnya adalah teknik bertanam Jajar Legowo.
            Jarak tanam adalah pola pengaturan jarak antar tanaman dalam bercocok tanam yang meliputi jarak antar baris dan deret. Jarak tanam akan berpengaruh terhadap produksi pertanian karena berkaitan dengan ketersediaan unsur hara, cahaya matahari serta ruang atau space bagi tanaman. Sehingga teknik penanaman dengan sistem tanam jajar Legowo dianggap mampu untuk dijadikan solusi peningkatan produksi padi,sehingga disuluhkan untuk petani pada kegiatan SL-PTT pada tahun 2014.
Metode sekolah lapang bertujuan untuk menambah  pengetahuan dan sikap keterampilan  petani dalam berusaha tani. Dengan adanya SL-PTT tersebut maka perlu dilakukan evaluasi penyuluhan sejauh mana kegiatan tersebut telah mencapai tujuannya.






B.     Tujuan
1.      Tujuan PKL
Agar mahasiswa dapat melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan
2.      Tujuan khusus
a.       Mampu menetapkan tujuan pelaksanaan Evaluasi Penyuluhan Pertanian;
b.      Mampu memilih Metode Evaluasi
c.       Mampu mempersiapkan intrumen evaluasi;
d.      Mampu menetapkan sampel sesuai tujuan evaluasi;
e.       Mampu merekap dan menstabulasikan jenis data hasil evaluasi;
f.       Mampu menganalisis data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan evaluasi;
g.      Mampu menetapkan hasil evaluasi;
h.      Mampu menyusun laporan hasil evaluasi sesuai dengan sistematika penulisan laporan ilmiah.



















C.    Manfaat
1.      Bagi mahasiswa
a.       Dapat meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas kerja penyuluhan dalam pemberdayaan pelaku utama dan pelaku usaha
b.      Dapat melakukan kerjasama dengan instansi pemerintahan/swasta, pelaku utama dan pelaku usaha serta stakeholder
c.       Dapat berlatih dalam bermasyarakat dengan kondisi sosiokultur yang berbeda.
2.      Bagi lokasi PKL  
a.       Mengenal STPP sebagai penyelenggara pendidikan program Diploma IV Penyuluhan Pertanin
b.      Membantu menyelesaikan tugas/pekerjaan rutin terkait dengan penyuluhan pertanian yang dilakukan instansi, pelaku utama dan pelaku usaha
c.       Menciptakan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan dibidang pembenrdayaan SDM pertanian.
3.      Bagi STPP
a.       Menciptakan SDM Penyuluh Pertanian yang memiliki kompetensi Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan.
b.      Memberikan peran serta dalam peningkatan program pemberdayaan petani dan keluarganya.


 II.                TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pengertian
Legowo menurut bahasa jawa berasal dari kata “Lego” yang berarti luas dan “dowo” yang berarti panjang. Menurut beberapa informasi yang saya peroleh cara tanam ini pertama kali diperkenalkan oleh Bapak Legowo kepala dinas pertanian kabupaten Banjar Negara.
Pada prinsipnya sistem tanam jajar legowo adalah meningkatkan populasi dengan cara mengatur jarak tanam. Selain itu sistem tanam tersebut juga memanpulasi lokasi tanaman sehingga seolah-olah tanaman padi dibuat menjadi taping (tanaman pinggir) lebih banyak. Seperti kita ketahui tanaman padi yang berada dipinggir akan menghasilkan produksi lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik hal ini disebabkan karena tanaman tepi akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak.
Ada beberapa tipe sistem tanam jajar legowo:
Jajar legowo 2:1. Setiap dua baris diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Namun jarak tanam dalam barisan yang memanjang dipersempit menjadi setengah jarak tanam dalam barisan.
Jajar legowo 3:1. Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir dirapatkan dua kali dengan jarak tanam yang ditengah.
Jajar legowo 4:1. Setiap tiga baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong dengan lebar dua kali jarak dalam barisan. Demikian seterusnya. Jarak tanam yang dipinggir setengah dari jarak tanam yang ditengah.
Contoh gambar  sistem tanam jajar legowo 2:1 dan 4:1
       
Untuk menghitung peningkatan populasi dengan sitem tanam jajar legowo bisa menggunakan rumus :       100% X  1 : ( 1 + jumlah legowo).
contoh: 
untuk legowo 2:1 peningkatan populasinya adalah :  100%  X  1 : (1 + 2) = 30%
untuk legowo 3:1 peningkatan populasinya adalah :  100%  X  1 : (1 + 3) = 25%
Untuk legowo 4:1 peningkatan popuasinya adalah :  100%  X  1 :  (1 + 4) = 20%
Untuk legowo 5:1 peningkatan popuasinya adalah :  100%  X  1 :  (1 + 5) =16,6%



B.     Teknik Tanam

1.      Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah bertujuan untuk merubah bentuk fisik/sifat tanah dan untuk membuang gas-gas beracun yang ada. Untuk tanaman padi pengolahan tanah yang baik dilakukan dengan beberapa model yang disesuaikan dengan jenis tanah,musim tanam,dan saluran drainase atau sumber pengairannya
a.       Model 1. Untuk Sawah irigasi MT I. Dengan urutan kerja Dibajak 1 kali, Penggaruan (glebeg/rotary) 1 kali, kemalir dan perataan tanah. Lahan didiamkan 2-3 hari, Siap ditanami
b.      Model 2.. Untuk Sawah irigasi MT II Dengan urutan kerja Pembenaman jerami, Dibajak 1 kali, Diratakan/ digaru 1 kali, Lahan didiamkan 2-3 hari, Siap ditanami,......
c.       Model 3. Untuk Sawah irigasi/Genangan MT II Dengan urutan kerja Pembenaman jerami, Dirotary, Lahan didiamkan 2-3 hari, Siap ditanami.
d.      Model 4. Sawah Tadah hujan Dengan urutan kerja Tabella Dibajak atau dicangkul 1 kali, Diratakan/digaru 1 kali, Siap ditanami.
Dari keempat model pengolahan tersebut kemudian diberi perlakuan sebagai berikut
1)      Penyemprotan herbisida Sistemik dosis 2-4 L/ha, pada awal MH, Sebarkan bahan organik dan benamkan gulma
2)      Bajak menggunakan hand tractor, atau cangkul, diglebeg 1 kali. Catatan: Seteleh 3 musim tanam disingkal 1 kali dan diglebeg,siap tanam
3)      Setelah lahan digenangi dan tanah lunak, jadikan melumpur
4)      Ratakan lahan
5)      Gali saluran di pinggir untuk drainase


2.      Pembuatan Baris Tanam

Persiapkan alat garis tanam dengan ukuran jarak tanam yang dikehendaki. Bahan untuk alat garis tanam bisa digunakan kayu atau bahan lain yang tersedia serta biaya terjangkau. Lahan sawah yang telah siap ditanami, 1-2 hari sebelumnya dilakukan pembuangan air sehingga lahan dalam keadaan macak-macak. Ratakan dan datarkan sebaik mungkin. Selanjutnya dilakukan pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara menarik alat garis tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta dibantu dengan tali yang dibentang dari ujung ke ujung lahan.

3.      Tanam

Umur bibit padi yang digunakan sebaiknya kurang dari 21 hari. Gunakan 1-3 bibit per lubang tanam pada perpotongan garis yang sudah terbentuk. Cara laju tanam sebaiknya maju agar perpotongan garis untuk lubang tanam bisa terlihat dengan jelas. Namun apabila kebiasaan tanam mundur juga tidak menjadi masalah, yang penting populasi tanaman yang ditanam dapat terpenuhi. Pada alur pinggir kiri dan kanan dari setiap barisan legowo, populasi tanaman ditambah dengan cara menyisipkan tanaman di antara 2 lubang tanam yang tersedia.

4.      Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan cara tabur. Posisi orang yang melakukan pemupukan berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Pupuk ditabur ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melalukan pemupukan 2 barisan legowo. Khusus cara pemupukan pada legowo 2 : 1 boleh dengan cara ditabur di tengah alur dalam barisan legowonya.

5.      Penyiangan
Penyiangan bisa dilakukan dengan tangan atau dengan menggunakan alat siang seperti landak/gasrok. Apabila penyiangan dilakukan dengan alat siang, cukup dilakukan ke satu arah sejajar legowo dan tidak perlu dipotong seperti penyiangan pada cara tanam bujur sangkar. Sisa gulma yang tidak tersiang dengan alat siang di tengah barisan legowo bisa disiang dengan tangan, bahkan sisa gulma pada barisan pinggir legowo sebenarnya tidak perlu diambil karena dengan sendirinya akan kalah persaingan dengan pertumbuhan tanaman padi.

6.      Pengendalian Hama dan Penyakit
Pada pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan alat semprot atau handsprayer, posisi orang berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Penyemprotan diarahkan ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melakukan penyemprotan 2 barisan legowo.

C.     Keuntungan/kelebihan sistem tamam menggunakan pola tanam Jajar Legowo

1.      Semua barisan rumpun  berada pada  bagian pinggir yang memberi hasil lebih tinggi
2.      Tanaman yang  mendapat efek samping  produksinya lebih tinggi dari yang tidak mendapat efek samping.         
3.      Dengan adanya ruang kosong mempermudah pemupukan, penyiangan dan pengendalian H/P
4.      Ruang kosong bisa digunakan untuk pengaturan air/mina padi
5.      Produksi lebih tinggi











 III.             METODA PELAKSANAAN

A.    Waktu dan Tempat
1.      Waktu
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) III akan dilaksanakan dari  tanggal 4 Mei s/d   30 Juni 2015.
2.      Tempat
Praktek Kerja Lapangan (PKL) III akan dilaksanakan Di Desa Malangrejo Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo Propinsi Jawa Tengah.
B.     Sumber data
1.      Primer
Data primer merupakan data yang langsung diambil dari petani. Petani yang dimaksud adalah petani peserta SL Padi dengan teknik tanam Jajar Legowo
2.      Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah diolah,dan didokumentasikan diinstansi baikditingkat desa maupun kecamatan
C.    Metode Analisis
Metode analisis data menggunakan metode deskriptif terhadap petani alumni SL dengan menggunakan instrument kuisioner
D.    Sampel Petani
Petani yang dievaluasi adalah petanipeserta SL Padi teknik bertanam Jajar Legowo yang diwakili oleh 20 orang petani yang berasal dari beberapa kelompok tani yang ada di dea Malangrejo,yang diambil secara randomdimasing-masing kelompok alumni kegiatan  SL

 DAFTAR PUSTAKA

Deptan  2006. Undang – Undang  Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.  Departemen Pertanian.
Tim Litbang Pertanian 2015 Katam kabupaten Purworejo 2015 http://katam.litbang.pertanian.go.id/main.aspx diakses tanggal 28 april 2015
Tim Badan Pengembangan SDM Pertanian. 2008.  Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomo: PER/02/MENPAN/2/2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya.  Jakarta.  Badan Pengembangan SDM Pertanian.
Tim STPP 2015.Modul Peraktek Kerja Lapangan  III . Yogyakarta: kementerian Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
---------   2015.Juknis  Peraktek Kerja Lapangan  III . Yogyakarta: kementerian Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

























LAMPIRAN


                                                          ggunaan Lahan ……………………………………………….
59

-          Pemilikan Peralatan …………………………………………………………….
60

-          Kalender Musiman ………………………………………………………………
61

-          Produksi setiap tahun dan hasil per luas lahan atau unit …….
62

-          Keterlibatan anggota keluarga …………………………………………….
63

-          Masalah dan Potensi ……………………………………………………………
64

-          Analisis Gender ……………………………………………………………………
65

-          Rencana Agribisnis Keluarga ………………………………………………..
66

-          Analisa Usaha Tani ………………………………………………………………
67

-          Crosstab Pemecahan Masalah …………………………………………….
69

-          Analisis Fungsi ……………………………………………………………………..
70

-          Daftar Indikator penilaian Kemampuan kelompok Tani ……….
71

-          Evaluasi Kegiatan penyuluhan Pertanian …………………………....
77














No comments:

apa yang anda cari ?