Upaya peningkatan produksi kedelai di Indonesia saat ini ditempuh
melalui dua langkah, yakni peningkatan produktivitas dan pengembangan
areal tanam.
Sasaran luas areal tahun 2014 sebanyak 1.073.511 ha, luas panen
1.019.835 ha, dengan produktivitas 1.47 t/ha dan produksi yang dibidik
1.500.000 ha. Upaya untuk memenuhi target dengan peningkatan
produktivitas melalui SLPTT dan peningkatan produksi swadaya berbantuan
saprodi seluas 490.000 ha dan Perluasan Areal Tanaman (PAT) kedelai
seluas 340.000 ha, yang tersebar di 15 provinsi dan 115 kabupaten.
Berbagai kebijakan dan fasilitas untuk pengembangan kedelai telah
dipersiapkan antara lain Peraturan Menteri Pertanian tentang produksi
benih kedelai dari klas benih Pokok menjadi Benih Pokok 1, dari Benih
Sebar diperbanyak menjadi Benih Sebar 1; Kebijakan harga menjadi Rp
7.500,-/kg yang akan ditampung oleh Bulog; Fasilitas bantuan sarana
produksi; Deklarasi Bukit Tinggi untuk pencapaian target produksi
kedelai melalui koordinasi, pengawasan yang lebih intensif.
Terkait dengan hal ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
(Balitbangtan) memiliki peran dalam merumuskan teknologi budidaya
kedelai spesifik lokasi dan memberikan informasi produksi benih sumber
kedelai. Buku Teknologi Budidaya Kedelai Spesifik Lokasi, Identifikasi
Hama, Penyakit, dan Kahat Hara pada Tanaman Kedelai, dan Teknik Produksi
Benih Kedelai dari Balitbangtan telah diperbanyak oleh Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan dan disebarkan ke 15 provinsi dan 115 Kabupaten
sasaran PAT kedelai.
Teknologi produksi berbagai agroekosistem dari Balitbangtan digunakan
sebagai acuan menyusun pedoman umum pelaksanaan PAT kedelai untuk
petugas/penyuluh di lapang dalam melaksanakan pengembangan kedelai di
daerah.
Sumber: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
No comments:
Post a Comment