To kaili

Wednesday, January 21, 2015

CARA PENGAMATAN AGROEKOSISTEM PERTANIAN (STPP JOGJA)



ACARA I
PENGAMATAN AGROEKOSISTEM

I.       IDENTITAS
1.      Mata Kuliah                            : Pengendalianorganisme Pengganggu Tanaman ( POPT )
2.      Acara Praktikum                     : Pengamatan Agroekosistem
3.      Tujuan                                     : Mengetahui Jenis Organisme Tumbuhan Dan Hewan Pada                                                   Ekosistem Darat
4.      Tempat                                    : Kebun Praktek STPP
5.      Hari / Tanggal                         : Kamis 25 September 2014
6.      Nama Mahasiswa                    : Ictira Julvikar Jurochman
7.      No. Presentasi / Semester        : V. B
8.      Dosen Pengampuh                  : Ir. Heriyanto, MS
9.      TPA                                         : -

II.    DARAS TEORI
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh kumpulan berbagai macam makhluk hidup beserta benda-benda tak hidup. Semua makhluk hidup yang menyusun suatu ekosistem disebut komponen biotik. Sedangkan benda-benda tak hidup dalam suatu ekosistem disebut komponen abiotik. Dalam suatu ekosistem, hubungan antar komponen berlangsung sangat erat dan saling memengaruhi. Oleh karena itu gangguan atau kerusakan pada salah satu komponen dapat menyebabkan kerusakan seluruh ekosistem.

III. ALAT DAN BAHAN
1.      Stopwach
2.      ATK

IV. CARA KERJA
-        Mengamati komponen biotik dan abiotik yang ada di lingkungan sekolah
-        Mencatat hasil dan Pengamatan terhadap masing-masing spesimen
-        Menggambarkan bentuk specimen










V.    HASIL
      Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah sebagai berikut
No
Nama serangga
Ordo serangga
Tipe perkembangan
Tipe alat mulut
Bagian tanaman yang diseramg
1
Belalang kayu
(Valanga nigricarnis)
Orthoptera
Paurometabola
Menggit mengunyah
Daun dan tanggkai yang muda
2
Kepik hijau
Valanga nigricornis
Hemiptera
Arthropoda
Menggit menghisap
Malai padi
3
Ulat grayak
Spodoptera exigua
Coloeptera
Holometabola
Menggit mengunyah
Batang kelapa




















Valanga nigricornis_Javanese Grasshopper_belalang kayu_thumb[8].jpgBelalang kayu
                                                      Valanga nigricornis
Kingdom : Animalia                                
Filum                  : Arthropoda                 
Kelas                  : Insecta                        
Ordo                   : Orthoptera
Famili                 : Acrididae

                                                                                                                       
  Kepik hijau
pentatomidae nezara viridula.jpgNezara viridula
Kingdom            : Animalia
Filum                  : Arthropoda
Kelas                  : Insecta
Ordo                   : Hemiptera
Famili                 : Pentatomidae
Genus                 : Nezara
Spesies                : Nezara viridula
                                                                 

            Ulat grayak
beetarmyworm.jpg                                                            Spodoptera exigua
Kingdom : Animalia
Filum                  : Arthropoda
Kelas                  : Insecta
Ordo                   : Lepidoptera
Famili                 : Nocturdae
Genus                 : Spodoptera
Spesies                : Spodoptera exigua

















VI. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
A.    Pembahasan
-        Belalang Kayu
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap Belalang (Valanga nigricornis) memiliki morfologi, berwarna kecoklatan, memiliki sepasang antenna, 2 buah mata majemuk. Memiliki 2 pasang sayap dimana sayap depan lebih sempit dibanding sayap belakang, 3 pasang kaki dimana memiliki kaki belakang yang besar. Belalang dapat dikendalikan dengan cara merawat kumbang endol yang lawanya sebagai parasite telur belalang.
-        Kepik hijau
Berdasarkan Pengamatan Kepik hijau (Nezara viridula) diperoleh morfologi memiliki sepasang sungut yang beruas ruas. memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak bersayap). Sayap depan menebal pada bagian pangkal. Bentuk tubuh pipih, memiliki kaki yang pendek serta kepala yang terlihat membungkuk ke bawah. Umumnya memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak bersayap). Sayap depan menebal pada bagian pangkal (basal) dan pada bagian ujung membranus. Bentuk sayap tersebut disebut Hemelytra. Sayap belakang membranus dan sedikit lebih pendek daripada sayap depan. Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan occeli, mempunyai alat mulut menusuk dan meghisap yang muncul dari depan kepala dan dinamakan stylet
-        Ulat Grayak
Morfologi ulat daun pisang dalah sebagai berikut kupu-kupu mengisap madu bunga pisang dan melakukan kopulasi sambil berterbangan pada waktu sore dan pagi hari serta bertelur pada malam hari, telur diletakkan berkelompok sebanyak ± 25 butir pada daun pisang yang masih utuh, ulat yang masih muda warnanya sedikit kehijauan, tubuhnya tidak dilapisi lilin. Sedangkan ulat yang lebih besar berwarna putih kekuningan dan tubuhnya dilapisi lilin, pupa berada di dalam gulungan daun, berwarna kehijauan dan dilapisi lilin. Panjang pupa lebih kurang 6 cm dan mempunyai belalai (probosis). Siklus hidup di Bogor berkisar antara      5 – 6 minggu.

B.     Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dalam mebudidayakan tnaman , banyak kendala dan halangan yang di sebabkan oleh organisme penggagu tanaman (OPT). Sehingga kita harus mampu mengenal organisme-organisme di pertanaman yang berpotensi sebagai OPT sehingga dapat membedakan serangan dan gejala di pertanaman sehingga bisa mengendalikan serangan OPT secara tepat dan bijaksana. 

Pustaka
Kebun Praktek, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Yogyakarta ( STPP ).


Dosen Pengampuh



-----------------------

No comments:

apa yang anda cari ?